Haluanbanten.co.id – Pemerintah Provinsi Banten, menargetkan industry wisata menjadi salah satu prima-dona investasi di wilayahnya. Keseriusan untuk mengelola primadona itu, ditandan dengan melakukan pemben-ahan di berbagai sector penunjang untuk mencapai dan di lokasi tempat tujuan wisata.
Hal ini dilakukan, untuk meningkatkan pendapatan daerah dan perbaikan ekonomi masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, upaya yang dilakukan adalah menggalakan dunia usaha di bidang pariwisata.
Berbagai pembenahan dilakukan, agar sector pariwisata ini menjadi bagian dan berperan penting dalam membangkitkan perekonomian masyarakat.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Neng Nurcahyati menyebutkan, upaya yang dilakukan tidak saja membenahi tempat-tempat tujuan wisata, tapi juga inprastruktur jalan, keamanan dan kenyamanan pengunjung. ”Tentang inprastruktur jalan, pihak Pemprov Banten, membenahi jalan provinsi lebih lebar dan lebih baik dari tahun sebelumnya,” kata Neng.
Sedangkan pemetaan areal wisata, menurur Neng, Peme-rintah Provinsi Banten juga membuat sebuah kawasan ekonomi khusus (KEK). Saat ini setidaknya terdapat dua destinasi wisata Banten yang menyenangkan, tercatat di box nasional.
Diantaranya adalah pesona pantai Tanjung Lesung. Ditambah lagi dengan Pantai Sawarna, Pantai Anyar-Merak. Pesona Pantai Tanjung Lesung, tercatat sebagai 10 Destinasi wisata nasional.
Publikasi untuk memper-kenalkan tempat-tempat wisata Banten terus dilakukan, tidak saja di media massa, tapi juga melalui event-event bertaraf internasioan. ”Baru-baru ini, kami bekerjasama dengan pihak suasta menyeleng-garakan jalan sepeda terpanjang yaitu 136 kilometer. Ini merupakan catatan event perjalanan sepeda terpanjang , selama enam belas tahun terakhir,” katanya.
Disebutkannya event tersebut, merupakan kerja-sama Dinas Pariwisata Banten dengan PT Hiporia Event Management yang didukung oleh Komunitas Gowes Halus Krakatau Steel dan Komunitas Road Bike Indonesia. Event bergengsi bertaraf Interna-sioanal ini, memperkenalkan 10 destinasi wisata unggulan kepada dunia.
Nama event yang menempuh jarak 136 kilometer tersebut, adalah Krakatau Granfondo (KGF) Tahun 2017 yang melibatkan sebanyak 250 pesepeda dari negara Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina dan Jerman. Selain itu, ada juga peserta yang datang dari 30 kota di tanah air yang ambil bagian dalam acara bergengsi itu.
Peserta yang yang terlihat antusias dalam event itu, meulai perjalanannya dari hotel The Royale Krakatau, Cilegon. Selanjutnya melintas di wilayah kabupaten/kota Serang – Mandalawangi dan Pantai Carita.
Ketua Panitia penyelenggara KGF, Wildan Arief mengatakan, ini bukan sekedar olahraga biasa. “Diharapkan event ini, akan menjadi sarana epektif untuk memperkenalkan tempat-tempat wisata di Banten kepada dunia,” kata Wildan.
Wildan menjelaskan Event Granfondo ini, pertama kali diperkenalkan di Italia. Selanjutnya dibawa ke daerah ini untuk memperkenalkan destinasi dan potensi wisata di Banten.
Menurutnya, diharapkan efek dominonya akan mema-jukan perekonomian di Banten. “Tujuan penting dari kegiatan berspeda bertaraf international ini, adalah mengenalkan potensi Provinsi Banten di mata dunia, sehingga akan berdampak pada sektor ekonomi seperti infrastruktur dan sektor Pariwisata,” tuturnya.
Kegiatan memperkenalkan destinasi wisata Banten ini, tidak saja dilakukan oleh setingkat dinas, namun juga gubernur. Baru-baru ini, penjabat Gubernur Banten Nata Irawan, bersama komunitas off road, melakukan Rally wisata rute perjalanan Serang – Pandeglang.
Rombongan Rally wisata tersebut, dilepas oleh Kapolda Banten, Brigjen. Pol. Sulistiyo didampingi Walikota Serang Khoirul Jaman menuju destinasi wisata Tanjung lesung.
Di tahun 2016, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung ini, ditargetkan berhasil meyakinkan investor hingga Rp 500 miliar. “Untuk target investasi KEK Tanjung Lesung pada tahun 2016 ini mencapai Rp 500 miliar. Namun setelah itu, dari 2016-2045 target investasi mencapai Rp 50 triliun,” kata Kepala Administrator KEK Tanjung Lesung Joyce Irmawanti.
Untuk mencapai target tersebut ungkapnya, sejumlah pembangunan fasilitas penunjang di antaranya perluasan hotel, villa, air strep, infrastruktur jalan dan lain sebagainya sudah selesai dilakukan. Selain bangunan tersebut, akan juga dibangun home stay yang berada di dalam kawasan bersama apartemen dua lantai.
“Dalam dua tahun ini kami sedang konsentrasi dan fokus pada pembangunan home stay dan apartemen dua lantai di KEK yang dilakukan oleh para investor,” tuturnya.
Untuk diketahui, Peme-rintah Provinsi Banten memiliki prestasi lain dalam upaya meyakinkan investor untuk berinvestasi. Pada kwartal ke tiga tahun 2016 investasi yang masuk sudah mencapai Rp35 triliun. “Target kami Rp50 triliun sampai akhir tahun,” kata kata Kepala BKPMPT Provinsi Banten Babar Suharso.
Menurut Babar, PMA Provinsi Banten menempati peringkat keempat secara nasional pada semester I 2016 lalu. Sementara, untuk pertumbuhan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Provinsi Banten menempati peringkat ketujuh secara nasional pada semester yang sama. (Advertorial)