DI Cibinuangeun Dianggap Bermasalah, DPUPR Banten Lakukan Pengecekan Bersama Wartawan dan Aktivis

LEBAK, (Haluanbanten.co.id) – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, menepati janjinya, yang dilontarkan saat menemui aktivis mahasiswa yang melakukan aksi demontrasi di depan kantor DPUPR Banten beberapa waktu lalu (22/8).

Ketika itu, Arlan menyatakan, akan menurunkan perwakilannya ke lapangan pada hari Selasa (27/8), guna membuktikan secara langsung tudingan mahasiswa bahwa Proyek Daerah Irigasi (DI) Cibinuangeun dikerjakan tidak sesuai spesifikasi teknis. “Selasa ketemu disana (lokasi pekerjaan-red). Nanti ada perwakilan saya yang kesana,” ucap Arlan merespon permintaan mahasiswa.

Guna melakukan pengecekkan langsung di lapangan bersama, DPUPR Banten mengutus Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Banten, Luki Haidir. Meski di lokasi pekerjaan tampak terlihat sejumlah aktivis Lebak dan wartawan, yang juga ingin memastikan kebenaran tudingan organisasi mahasiswa yang melakukan demo sebelumnya, namun organisasi mahasiswa tersebut tampak tidak mengirimkan perwakilannya sama sekali. Berdasarkan informasi yang didapat dari sejumlah wartawan, ketua organisasi mahasiswa tersebut beralasan sedang mengikuti kuliah di Jakarta, sehingga tidak dapat hadir.

Dalam kesempatan tersebut, Luki Haidir mengungkapkan bahwa sebenarnya beton pada proyek Cibinuangeun ini telah dilakukan uji mutu oleh laboratorium penguji, yang telah tersertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada Sabtu lalu (24/8).

Kata Luki, pada pengujian yang berlangsung terbuka itu, tim penguji independen melakukan serangkaian pengujian mutu dengan menggunakan alat uji tekanan secara acak dan terkalibrasi. “Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas beton yang digunakan dalam proyek irigasi tersebut cukup baik, dan memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan,” ungkap Luki.

Namun untuk mengakomodir masukan yang disampaikan oleh mahasiswa, menurut Luki, pada hari ini pihaknya siap melakukan uji beton kembali. Kata Luki, Kepala DPUPR Banten selalu membuka ruang diskusi bagi siapapun, demi pembangunan Banten yang berkualitas. “Karena itu kami juga berharap semua pihak dapat hadir langsung, sehingga kami dapat mengetahui lokasi pasti, yang dianggap tidak beres. Bila memang yang disampaikan benar adanya, maka kami akan lakukan pembongkaran pada pekerjaan itu, sebagaimana arahan Pak Kadis,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Desa Rahong, Atang, yang turut hadir di lokasi mengatakan, pihaknya, justru merasa sangat terbantu dengan adanya program pembangunan irigasi Cibinuangeun ini. Dengan begitu, lanjutnya, areal persawahan mereka dapat teraliri air dengan baik, karena selama ini sawah diwilayahnya merupakan sawah tadah hujan. “Jadi tidak benar, bila ada yang bilang petani dirugikan akibat adanya proyek ini. Kami justru sangat bersyukur dengan adanya proyek ini. Dengan begitu, sawah kami bisa panen berkali-kali dan tidak hanya mengandalkan hujan saja,” jelasnya.

Atang berharap, tidak ada lagi pihak-pihak yang menghembuskan isu adanya gagal panen, akibat pembangunan irigasi Cibinuangeun. Dia meminta, semua pihak untuk bersabar hingga pekerjaan ini dapat selesai tepat waktu. “Kami sebagai pengguna langsung irigasi, berharap hasil pekerjaan ini dapat segera kami manfaatkan. Sudahi protes-protes yang tidak berguna, kami yang akan berada digaris depan memprotes DPUPR jika ternyata saluran ini tidak berfungsi,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 8 (delapan) orang, yang mengatasnamakan mahasiswa melakukan aksi demontrasi didepan kantor DPUPR Banten. Mereka menuding bahwa pengerjaan proyek DI Cibinuangeun dibawah standar mutu. Akibatnya, area persawahan yang masuk dalam DI Cibinuangeun mengalami gagal panen. Untuk itu mereka mendesak DPUPR turun langsung bersama mereka ke lokasi dan disanggupi oleh Kepala DPUPR, dengan mengirim perwakilannya ke lokasi.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan