Haluan Banten – Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku akan langsung turut serta dalam penataan Kawasan Banten Lama yang merupakan satu dari 7 Wonders Banten. Salah satu masukan yang diberikan Wahidin terkait dengan penataan tersebut diantaranya tata letak alat praga seperti baliho, penataan Taman, hingga akses menuju Banten lama seperti infrastruktur. Bahkan, gubernur siap turun langsung dalam gerakan yang digagas Dinas Pariwisata Provinsi Banten tersebut.
“Soal penataan (Kawasan Banten Lama dan sekitarnya), jangan tersinggung kalau saya ikut menata,” ungkap Wahidin Pada Rapat Perencanaan Gerakan Banten Beberesih di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Kota Serang, Rabu (12/7/2017).
Wahidin mengingatkan, agar seluruh unsur pemerintahan, baik Kota/Kabupaten maupun Provinsi untuk bersama membangun Banten dengan tidak mengutamakan ego sektoral. Selain itu, Gubernur yang akrab disapa WH itu mengungkapkan, kritik yang membangun harus dijadikan sebagai pecutan untuk memacu semangat dalam membangun Banten ke arah yang lebih baik
“Kritik merupakan suplemen bagi saya dan menambah semangat saya, yang memang kritik untuk membangun Banten yang lebih baik,” jelasnya.
Sementara itu, Walikota Serang Tb. Haerul Zaman mengapresiasi adanya Gerakan Banten beberesih sekaligus rencana revitalisasi Kawasab Banten lama yang dirasa cukup membantu dalam Penataan Kota Serang dan sekitarnya.
“Kami senang Pemprov mau bekerjasama untuk penataan kota serang, itu cukup membantu kami seperti Banten Lama dan juga Infrastruktur,” ungkap Walikota Serang dua periode itu.
Gerakan Banten Beberesih merupakan kerjasama antara OPD Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kota Serang dan Kabupaten Serang serta pihak terkait untuk membersihkan beberapa lokasi strategis yang ada di daerah Banten demi terciptanya kebersihan dan kenyamanan di Provinsi Banten.
Sejalan dengan Hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati menginginkan agar Pencanangan Gerakan Banten Bebersih mampu merubah wajah Destinasi Wisata Banten seperti Banten Lama menjadi lebih baik kedepannya dari aspek kenyamanan, Kebersihan hingga ramah terhadap wisatawan, sehingga minat wisatawan untuk berkunjung semakin meningkat.
“Tentu diharapakan Kegiatan ini mampu mengedukasi masyarakatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan, bukan hanya sehari tapi seterusnya, sehingga banten yang ramah dan bersih bisa terwujud,” ujar Eneng.
Selain itu Eneng berharap kepada Media dan seluruh komunitas yang bergerak di Kepariwisataan meyakinkan masyarakat bahwa Pemprov Banten mempunyai komitmen yang tinggi dalam memajukan Pariwisata Banten.
“Melalui Gerakan Banten Berbersih pula diharapkan seluruh media dan komunitas pariwisata bisa memviralkan bahwa banten betul-betul berkomitmen dalam menata Destinasi wisata”
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada 19-21 Juli 2017 Mendatang dan akan dilakukan di 10 titik yaitu Kawasan Masjid dan Istana Surosowan, Pintu Tol Serang Timur-Bunderan Patung-Rel Kereta Api, Warung Pojok-Kebon Jahe, Lampu Merah Trondol-Simpang Tiga Pasar Rawu, Simpang Vihara, Jembatan Depan kawasan Istana Kaibon, Hutan Mangrove, Makam Maulan Yusuf, Tasikardi, Alun-alun Kota Serang-Pertigaan Kaujon.
Khusus untuk Kawasan Banten Lama, rencannya akan dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemprov Banten Banten, Pemerintah Kota Serang dan Pemerintah Kabupaten Serang tentang Kerjasama Penataan Kawasan Kesultanan Banten. Rapat Tersebut dihadir oleh Walikota Serang Haerul Zaman, Sekretaros Daerah Banten Ranta Suharta, Asda 2 Ino S Rawita, Para Kepala Dinas dilingkungan Provinsi Banten, perwakilan dari Polda Banten dan Kopasus Serta Aspek Kepariwisataan lainnya. []
Sumber :Dispar.Bantenprov.go.id