Haluan Pandeglang – Semua pihak mempunyai tanggung jawab yang berat untuk merawat dan menjaga serta melestarikan Ujung Kulon, termasuk didalamnya Badak Jawa atau Badak Bercula Satu.
Demikian dikatakan Bupati Pandeglang Irna Narulita usai menghadiri Press Release Hasil Monitoring Badak Jawa Tahun 2017, di salah satu hotel di Pandeglang, (26/02/2018).
Ia menambahkan, peran Pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam menjaga TNUK diantaranya Pemkab Pandeglang akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon untuk mengkandangkan hewan ternak yang dimiliki.
“Kita akan sosialisasikan kepada masyarakat sekitar TNUK, untuk meminimalisir Badak Jawa terkena penyakit akibat kotoran hewan ternak seperti Kerbau,” tuturnya.
Ia menambahkan, pihaknya berharap dengan adanya TNUK, perekonomian tingkat desa dapat ditingkatkan dengan membangun infrastruktur jalan menuju TNUK.
“Kita akan membantu masyarakat terutama petani yang berada di dalam kawasan TNUK seperti Kecamatan Ciamanggu dan Kecamatan Sumur. Untuk jenis bantuan yang diberikan akan ditentukan ketika Musrenbang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BTNUK Rahmat mengatakan, pemantauan Badak dilakukan dengan baik salah satunya dengan menyiapkan tim kesehatan dan pengamanan. Selain itu juga dilakukan pembinaan dengan para mitra.
“Pemantauan dilakukan setiap tahun, dimana pemantauan dimana sejak tahun 1967 dengan pendekatan berbeda, hingga 2010 mengunakan sistem jejak dan 2010 hingga saat ini menggunakan video trap sehingga pergerakan badak dapat dilihat dgn baik. Bahkan, BTNUK sudah berhasil merekam badak jawa sedang kawin selama 10 menit,” tegasnya.(yusuf)