BLKI Diharapkan Membantu Menurunkan Angka Pengangguran

Haluan Tangerang – Pemerintah Provinsi Banten terus berupaya untuk menurunkan angka pengangguran salah satunya dengan melalui program pelatihan berbasis kompetensi.

 

Dari 6000 orang yang diseleksi, ada 240 orang yang lolos untuk mengikuti pelatihan di BLKI Provinsi Banten pada angkatan pertama, dengan target sampai akhir Tahun 2018 lebih dari 900 orang dapat mengikuti pelatihan di BLKI Banten. Ke depan BLKI Provinsi Banten diharapkan dapat melatih lebih dari 2000 orang per tahun sehingga membantu menurunkan angka penggangguran di Provinsi Banten.

 

“9,28% angka pengangguran terbuka yang ada di Banten diharapkan dapat turun salah satunya dengan melalui program pelatihan berbasis kompetensi ini, setelah nanti fasilitas dan infrastruktur BLKI Banten ditambah mudah-mudahan dapat melatih orang lebih banyak lagi, minimal dua ribu orang per tahun, nanti tahun depannya tambah lagi”. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Banten, H. Andika Hazrumy, S.Sos., M.AP. pada pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi di BLKI Provinsi Banten, BSD, Kota Tangerang Selatan, Kamis (15/3/18).

 

Selain itu Wagub juga menambahkan, dari target 90% tenaga yang diserap oleh perusahaan dan industri di Banten bisa meningkat menjadi 100%.

 

“Semua yang dilatih di BLKI Banten 100% harus diserap oleh perusahaan dan industri, tidak ada alasan untuk tidak bisa diserap, maka dari itu kelas yang dibuka oleh BLKI Banten pun harus yang memang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan atau industri dan kualitasnya mengikuti standar,” tambah Wagub.

 

Pada tahun ini BLKI Banten bekerjasama dengan LB LIA, dari 320 jam pelatihan, 40 jamnya adalah pelatihan bahasa Inggris. Pada tahun berikutnya Wagub meminta kepada Kepala Disnakertrans Provinsi Banten agar pelatihan bahasa Inggris ini bukan hanya 40 jam saja tetapi setiap di kelas apa pun berkomunikasi dengan bahasa Inggris agar lulusan BLKI Banten bisa berdaya saing dan mampu berkompetensi.

 

“Selain dalam pelatihan tekniknya, BLKI Banten diharapkan dapat menambahkan kurikulumnya dalam bahasa, yaitu di setiap kelas apa pun, menjahit, kecantikan, las, multimedia menggunakan bahasa asing di kelasnya, karena di Banten ini banyak sekali perusahaan dan Industri asing”, harap Wagub.

 

Pelatihan ini diikuti oleh seluruh kab/kota di Provinsi Banten sejak 19 Februari hingga 2 April 2018 dengan latar belakang lulusan Sarjana, Diploma, SMK dan SMP dengan program pelatihan, sertifikasi dan terakhir penempatan.(Artp/bgn)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *