Pandeglang, (Haluanbanten.co.id) – Panwaslu Kecamatan Cimanuk melaksanakan kegiatan Diskusi tentang kepemiluan di Kantor Sekretariat Panwaslu Kecamatan Cimanuk yang beralamat di Jl. H. Tb. Ghazali Kp. Cilanggar Barat Desa Kadumadang Kecamatan Cimanuk, pada Selasa (2/1/23).
Kegiatan yang bertajuk “Pemilu Inklusif, Untuk Siapa?” itu diikuti sekitar dua puluh orang peserta termasuk staf kesekretariatan Panwaslu Kecamatan Cimanuk dan beberapa tokoh pemuda yang diundang sebagai audience dalam kegiatan tersebut.
Hadir sebagai Pembicara pada kegiatan tersebut Ketua Umum Kumandang Banten, Tb. A. Nisyaz Mafakhir dan Aktivis Perempuan Mirna Setiawati. “sebetulnya kami mengundang empat orang pembicara pada kegiatan kali ini, tapi ketua PAC GP Ansor Kecamatan Cimanuk dan Kang Irma Maulana mengkonfirmasi tidak bisa datang sesaat sebelum acara dimulai.
Alhamdulillah kegiatan tetap berjalan dengan dua pembicara yang bisa hadir”. Ujar penanggung jawab kegiatan, Ade Fitriana yang ditemui di sela-sela acara.
Dalam kegiatan tersebut, pemenuhan hak-hak kaum disabilitas menjadi topik pembicaraan sentral yang coba dikupas oleh kedua pembicara. Mirna Setiawati, misalnya. Aktivis perempuan yang pernah menjabat sebagai Sekum Kohati Cabang Pandeglang ini mengatakan bahwa pendekatan penanganan yang berbeda kepada penyandang disabilitas dengan tujuan pengakomodiran hak yang sama harus dilakukan. “Dalam melakukan ini kita harus mengedepankan prospektif keterbukaan yang empatik”. Tuturnya.
Sementara itu Ketua Umum Kumandang Banten mengatakan bahwa setiap orang harus memiliki hak yang sama dalam menggunakan hak politiknya. Karena menurutnya politik adalah kemerdekaan, oleh karenanya tidak ada satu manusia pun yang tidak merasa merdeka karena politik.
Dalam sambutannya Ketua Panwaslu Cimanuk Muhammad Nasrudin Fata mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab Panwaslu Kecamatan Cimanuk untuk memberikan edukasi secara marathon tentang kepemiluan baik kepada internal lembaga maupun kepada masyarakat luas.
“Tema kali ini tentang Pemilu Inklusif. Insya Allah secara kontinyu kami akan mengadakan kegiatan seperti ini setiap bulannya. Tentunya dengan tema-tema yang berbeda. Semuanya sudah terjadwal”. Tambahnya.
Anggota Panwaslu Cimanuk, Tatu Nurmala Sari melalui statement yang disampaikannya dalam kegiatan mengatakan bahwa berinovasi dalam melakukan sosialisasi kepemiluan kepada masyarakat sangat penting. Dengan mempedomani pelaksanaan Pemilu yang inklusif, penyelenggara Pemilu dan masyarakat diharapkan bisa bahu membahu berkolaborasi untuk melaksanakan agenda itu.
Melalui closing statement yang disampaikan di akhir acara, Anggota Panwaslu Cimanuk Divisi Penanganan Pelanggaran Dan Penyelesaian Sengketa Asep Muhidin mengatakan “Pemilu adalah milik kita bersama. Maka seharusnya tidak ada klasifikasi dan pendiskreditan yang dialami oleh siapapun diantara kita karena kau dan aku adalah sama”. Tutupnya**