Kilang Pertamina Balikpapan Mulai Produksi Solar Baru Ramah Lingkungan

Haluan Banten – Refinery Unit V PT Pertamina (Persero) di Balikpapan, Kalimantan Timur, mengembangkan bahan bakar diesel yang ramah lingkungan.

Solar yang dinamai Pertamina Dex High Quality (PertaDex HQ) ini mengandung sulfur maksimum 50 part per milion (ppm), yang diyakini membuat gas buang ke udara jadi tetap lebih bersih.

Karena keberhasilan pengembangan ini, Pertamina percaya diri untuk terus mengembangkan jenis BBM lainnya agar memenuhi kandungan sulfur sebagaimana standar Euro 4.

“Komitmen Pertamina untuk berinovasi menciptakan produk ramah lingkungan. Ke depan, Pertamina akan terus menyempurnakan kualitas produk agar memenuhi standar Euro 4 secara menyeluruh,” ujar Alicia Irzanova, Manager Komunikasi dan Perhubungan Pertamina Area Kalimantan, Rabu (2/8/2017).

PertaDex HQ sebenarnya pengembangan dari PertaDex yang sudah ada sebelumnya. Inovasi ini terwujud diawali pemetaan hingga uji coba, termasuk uji coba blending komponen skala laboratorium dan uji produksi di Juni 2017.

“Uji berlangsung di unit hydrocracker kilang dan CDU V. Sedangkan untuk produksi skala komersil telah dimulai pada bulan berikutnya, Juli,” ujar Alicia.

Inovasi berhasil menciptakan bahan bakar berkualitas tinggi. Disebut berkualitas tinggi lantaran solar yang dihasilkan memiliki Cetane Number minimal 53, yaitu ukuran bagi bahan bakar yang diklaim membuat mesin lebih mudah dihidupkan dan pembakaran lebih cepat.

Selain itu, tarikan kompresi tinggi pada mesin akan lebih ringan, dan suara mesin jadi lebih halus.

Solar pun diproduksi massal. PertaDex HQ ini kemudian mulai disalurkan ke Terminal BBM Balikpapan melalui jalur pipa untuk kemudian dipasarkan ke konsumen mulai Rabu (2/8/2017).

Penyaluran produk PertaDex HQ dilakukan baik melalui sarana dan fasilitas perpipaan ke Terminal BBM Balikpapan, maupun dengan pengapalan untuk terminal-terminal BBM lainnya.

Solar baru ini memiliki peluang langsung diterima masyarakat. Pasalnya, PertaDex HQ dinilai sesuai dengan kendaraan diesel common rail injection system yang tumbuh subur di mana saja, seperti Toyota Innova, Fortuner, Hilux, Mitsubishi Pajero, Triton, Ford Ranger, Chevrolet Captiva, BMW Diesel, dan lainnya.

Common-rail injection merupakan metode injeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar dengan sistem penghasil tekanan yang ditempatkan terpisah dari injeksi itu sendiri. Sistem injeksi ini digunakan untuk efisiensi bahan bakar dan pengurangan emisi yang lebih baik.(irna)

 

 

Sumber : Kompas.com

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *