Haluan Banten – Kurangnya intensitas hujan di Kabupaten Serang, membuat sawah yang kebutuhan pengairannya berasal dari guyuran air hujan atau sawah tadah hujan berada pada situasi kritis. Ancaman gagal panen karena kekeringan pun di depan mata.
Apalagi sawah-sawah tadah hujan ini letaknya berada jauh dari saluran irigasi maupun danau/embung. Namun, keadaan alam ini bukan https://www.viagrapascherfr.com/viagra-price/ merupakan suatu alasan bagi para petani di Kampung Pandelekan, Desa Warakas, Kec. Binuang, Kab. Serang pasrah pada keadaan.
Dengan swadaya dan gotong royong, Kelompok Tani Tumaritis pimpinan Bapak Agus Salim yang dibantu oleh beberapa warga serta pendampingan dari Babinsa setempat, mereka membuat pengairan sawah tadah hujan. Pengairan ini dilakukan dengan cara penyedotan sumur arteri menggunakan pompa air.
“Proses ini kami lakukan dengan swadaya masyarakat setempat, tidak harus selalu menunggu bantuan dari pemerintah. Kami juga tidak mau berpangku tangan menghadapi musim kemarau. Untuk kepentingan para warga juga yang sawahnya sangat membutuhkan pengairan,” demikian kata Agus di sela-sela istirahat gotong royong pembuatan pengairan sawah.