Haluan Banten – Hepatitis menjadi penyakit kedua mematikan di Indonesia. Jumlah penderitanya pun setiap tahunnya semakin bertambah. Untuk itu, masyarakat harus lebih waspada dan terhindar dari penyakit ini.
Sayangnya, penyakit ini baru pada tahun 2010 menjadi perhatian masyarakat dunia. Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Rino Alvani Gani, Sp.PD-KGEH, jumlah pasien hepatitis B saja sebanyak 250 juta orang dan pasien hepatitis C sebanyak 160 juta orang.
“Di Indonesia, penderita hepatitis B ada 7,2% dari seluruh penduduk dan pasien hepatitis C ada 1%. Artinya ada 8,2% hepatitis B dan C tergantung dari level penyakitnya. Tak heran jika hepatitis atau penyakit hati ini sebagai penyakit nomor dua penyebab kematian di Indonesia,” ungkapnya saat ditemui dalam Seminar dan Skrining Hepatitis B dan C oleh Kimia Farma di Jakarta.
Penyakit peradangan yang terjadi pada hati ini bisa disebabkan oleh virus hepatitis. Gaya hidup yang tidak sehat pun menjadi penyebab utama kamu terkena hepatitis, seperti mengonsumsi alkohol secara berlebihan, obat-obatan, kondisi imun yang menyerang kekebalan tubuh sendiri (hepatitis autoimun).
“Jika tidak ditatalaksana dengan baik, peradangan pada hati yang terjadi terus-menerus (hepatitis kronik) dapat menimbulkan kerusakan hati berat dan dapat menyebabkan terjadinya sirosis hati, gagal hati, kanker hati dan berujung pada kematian,” ungkap Rino.
Inilah yang membuat Kimia Farma dalam rangka HUT ke-46 mengadakan program CSR seminar awam dan skrining test hepatitis B dan C. Setelah sukses di Jakarta, selanjutnya akan dilaksanakan di 5 kota besar lainnya yakni Surabaya, Medan, Makassar, Semarang, dan Bandung. Rangkaian kegiatan itu untuk mendeteksi dini masyarakat mendukung program pemerintah “2030 Indonesia Bebas Hepatitis”.(irna)
Sumber : KapanLagi.com