Haluan Banten – Pertumbuhan industri pangan termasuk makanan dan minuman yang menyentuh angka rata-rata 9,5 persen membutuhkan sokongan teknologi untuk percepatannya. Pertumbuhan di industri ini berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional pada angka di kisaran lima persen.
Hari ini pada pameran industri penunjang di Jakarta menunjukkan bahwa industri pangan membutuhkan jaminan rantai pasokan berikut kelengkapan teknologi. Industri makanan hasil laut misalnya, memerlukan teknologi mulai dari pemanenan dan pengolahan, penyimpanan makanan dingin, metode pengemasan dan peralatan, berikut manajemen pendinginan lainnya.
Terkait hal itu, kata Sofianto Widjaja, Managing Director Pelita Promo Internusa (PPI), pihaknya menggelar tiga pameran selama tiga hari mulai 28 hingga 30 September 2017 di Jakarta International Expo (JIExpo). Pameran itu adalah Refrigeration & HVAC Indonesia (RHVAC) serta International Indonesia Seafood & Meat Expo (IISM). RHVAC adalah pergelaran kali kedua. Sementara, IISM adalah pergelaran kali kelima.
Di samping itu, dengan melihat pentingnya sinergi antar-sektor produksi pangan, International Farming Technology (IFT) juga digelar di lokasi sama. IFT merupakan penyelenggaraan kali ketiga.
“Ketiganya untuk memenuhi permintaan pasar akan layanan produksi dan pasokan yang efisien, teknologi baru, peralatan inovatif dan sistem pemrosesan,” demikian Sofianto Widjaja.(irna)
Sumber : Kompas.com