Haluan Banten – Kementerian Pariwisata menggelar Workshop Peningkatan Atraksi Wisata di Kawasan Tanjung Lesung. Kegiatan diikuti sekitar 30 orang yang terdiri dari para penggiat atau praktisi pariwisata dan dibuka langsung oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita dengan menghadirkan pembicara Staf Khusus Bidang Budaya Kementerian Pariwisata Taufik Rahzen yang memaparkan materi tentang pengemasan paket wisata dalam meningkatkan promosi di destinasi pariwisata.
Dalam paparannya, Taufik mengatakan bahwa Badak Jawa tidak menarik untuk dijadikan daya tarik dari segi pariwisata jika dibandingkan dengan negara lain. Selain itu, ia juga menghimbau agar fokus tentang Badak harus diperluas dari aspek kebudayaan.
“Badak Jawa kita sebenarnya tidak terlalu menarik karena susah sekali diihat,” ujarnya.
Dari sektor pariwisata, tambah Taufik, Badak Jawa tidak bisa bersaing dengan Badak lain yang ada India dan Afrika, kecuali merancang kembali tentang branding agar bisa menarik
“Penangkaran Badak Asia yang di India sampai dengan Nepal, itu sudah ada agak berlebihan karena begitu cepat perkembangannya. Artinya apa yang mau kita cari jika dibandingkan dengan Badak yang ada di Afrika dan India,” jelasnya.
Lebih lanjut Taufik menambahkan, kelemahan pariwisata di Banten yaitu terlalu fokus pada masa lalu, padahal masa depan dapat dioptmalkan untuk meningkatkan daya tarik pariwisata.
“Selama ini, saya melihat terutama di Jawa Barat dan Banten, kita sering merumuskan identitas kita kepada sesuatu yang masa lampau,”
Kegiatan juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, Kepala Dinas Pariwisata Pandeglang Salman Sunardi, dan Kepala Bidang Tata Kelola Destinasi Prioritas Widayanti Bandia.(Yusuf)