Haluan Banten – Kabupaten Pandeglang masuk dalam salah satu kabupaten tertinggal bahkan ada desa tertinggal sebanyak 75 desa. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Pandeglang mencoba membuat desa inovasi model atau model desa inovasi.
Demikian dikatakan Kepala Bappeda Pandeglang Kurnia Satriawan disela-sela kegiatan Diseminasi IPTEK dan Inovasi Daerah Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan BPPT di Pendopo Kabupaten Pandeglang, Rabu (25/10/2017).
Ia menambahkan, tujuan diselenggarakan kegiatan ini bukan hanya melaksanakan amanat perundang-undangan saja, tetapi juga mencoba mendorong munculnya inovasi di baik Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun di masyarakat nantinya.
“Tujuannya adalah nanti bisa memberi nilai tambah lebih optimal karena Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) ini memang merupakan salah satu unit yang mendorong adanya inovasi,” sambungnya.
Lebih lanjut Kurnia menambahkan, untuk mengentaskan Pandeglang dari kabupaten tertinggal, pihaknya mengidentifikasi keunggulan yang dimiliki setiap desa dan mengindentifikasi penggunaan teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk masyarakat.
“Kita masih dalam tahapan menggali, kita menyusun rencana aksi, kita panggil misalnya Dinas Pertanian butuh apa misalnya, jangan sampai Jagungnya orang Pandeglang susah diterima karena aplotoksinnya terlalu tinggi, bagaimana supaya aplotoksinnya tidak tinggi? Kalau begitu kita harus menggunakan teknologi yang seperti ini,” terangnya.
Dalam kegiatan tersebut, tampak dibuka langsung oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita dan dihadiri sekitar 30 dari perwakilan OPD terkait diantaranya Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Peternakan Pandeglang Onah dan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Fajri Jafar.(yusuf)