(Haluan Banten) Setelah melalui proses panjang, akhirnya malam puncak pemilihan duta wisata atau Kang Nong Banten 2017 segera digelar pada Jumat malam, 24 November 2017. Acara yang akan berlangsung di Plaza Gedung DPRD Povinsi Banten itu akan menentukan putra putri terbaik yang akan mengabdikan dirinya selama satu tahun kedepan untuk turut memajukan dan mempromosikan kepariwisataan di Provinsi Banten.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati mengatakan pemilihan Kang Nong Banten 2017 merupakan salah satu upaya Dinas Pariwisata Banten dalam memilih para Duta Wisata yang tidak hanya mengandalakan fisik tetapi juga wawasan terkait kepariwisatan di Banten dan juga pemerintahan di Provinsi Banten.
“Kang Nong Banten 2017 ini bukan hanya menetapkan kang nong dari sisi fisik, tapi juga SDM dalam mendukung Pariwisata juga sangat penting sehingga menghasilkan kang nong dengan kualitas yang jauh lebih baik” ungkap Eneng saat menggelar press conference kegiatan Grand Final Kang Nong Banten 2017 di Kantor Dispar Banten, KP3B, Kota Serang, Kamis (23/11/2017).
Eneng menghimbau kepada para Finalis Kang Nong Banten 2017 agar tidak hanya menjadi duta wisata, tetapi juga turut mengawal pembangunan di Provinsi Banten serta terus melakukan inovasi dan kreatifitas demi kemajuan pembangunan daerah.
“Kang dan Nong Banten nantinya bukan hanya menjadi duta Pariwisata tapi juga menjadi duta pembangunan provinsi Banten serta memiliki kreatifitas untuk bisa memacu dirinya memberikan kontribusi bagi daerah,” Ungkap Eneng.
Sementara itu, Kasi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata Dispar Banten Rohendi memaparkan, proses pemilihan Kang Nong Banten 2017 kali ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana salah satu tahapannya, para peserta diajak langsung mengenal dan merasakan kehidupan masyarakat Banten di Pedesaan tepatnya di Desa Banyu Biru, Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang, selama beberapa hari dengan melakukan kegiatan kemasayarakatan seperti bercocok tanam, berdagang dan lainnya.
“tujuannya supaya para finalis paham kemsyarakatan, kehidupan masyarakat Banten, tahap tersebut masuk dalam sesi aku menjadi, agar mereka merasakan bagaimana cara hidup masyarakat di pedesaan, yang dilakukan di desa Banyu Biru, Labuan” paparnya.
Selain itu, lanjut Rohendi, Banyu Biru dipilih sebagai percontohan dalam menggali potensi yang ada di daerah masing-masing sehingga mampu diangkat menjadi destinasi wisata.
“Desa Wisata Banyu Biru sengaja dipilih untuk memperlihatkan pengelolaan tempat yang bisa dijadikan tempat wisata, semoga ditempat mereka tinggal, bisa menggali potensi tempat tinggalnya masing-masing.” Jelasnya
Pemilihan Kang Nong Banten 2017 didikuti oleh 32 peserta yang mewakili delapan kabupaten/kota di provinsi Banten dan terdapat 5 tahapan yang harus diajalani oleh para peserta yaitu aku promosi, aku menjadi, aku mengetahui, aku terpilih, dan aku mengabdi sebagai bentuk tanggungjawab dalam mengemban amanah mempromosikan pariwisata Banten selama satu tahun kedepan.(trg/dispar)