Jawara Jawari Kesti TTKKDH Banten Rayakan Milad 66

Haluan Pandeglang – Perkumpulan Kebudayaan Seni Tari dan Silat Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) menggelar perayaan Milad ke-66 di Graha Pancasila, Kabupaten Pandeglang, Rabu (20/12/2017).

Perayaan hari jadi TTKKDH ini dihadiri pengurus dan anggota peguron pesilatan aliran Tjimande dari seluruh daerah di Banten. Beberapa peguron pun menampilkan atraksi seni tari dan silat khasnya.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Kesti TTKKDH, Maman Rijal, Bupati Pandeglang, Irna Narulita, Wakil Ketua DPRD Banten, Adde Rosi Khoerunnisa dan Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo.

Sesepuh TTKKDH KH Anwari serta tokoh ulama Banten KH Abuya Muhtadi juga hadir di perayaan Milad ke-66 Kesti TTKKDH ini.

Beragam atraksi silat dengan jurus dan aliran khas TTKKDH seluruhnya ditampilkan, baik di saat pembuka acara, di pertengahan acara hingga di penghujung acara. Tak ketinggalan, atraksi debus pun diperagakan. Salah satunya oleh pesilat wanita anggota TTKKDH ini.

Pesilat Kesti TTKKDH yang melakukan atraksi debus mendapat apresiasi dari undangan yang hadir. Bahkan beberapa pejabat memberikan ‘saweran’ kepada anggota Kesti TTKKDH yang memainkan atraksi debus.

Wakil Ketua DPRD Banten, Adde Rosi Khoerunnisa mengatakan, TTKKDH harus terus menjadi organisasi yang menjaga nilai-nilai kebudayaan. Ia mengungkapkan, seni bela diri TTKKDH memiliki ciri khas sendiri

“Insya Allah dengan ciri khasnya, TTKKDH bisa mengembalikan kejayaan kebudayaan Banten, karena daerah bisa maju dengan peradaban dan kebudayaan, termasuk kesenian bela diri,” kata Adde Rosi, yang merupakan istri dari Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy ini.

“Oleh karena itu, saya mengharapkan Kesti TTKKDH untuk terus melahirkan para pendekar, para jawara jawari yang cinta terhadap seni dan budaya sendiri, dan bisa mengenalkan kebudayaan Banten hingga ke mancanegara,” sambung Adde Rosi.

Lebih lanjut ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten termasuk DPRD Banten, mengapresiasi keberadaaan peguron pesilatan. Bentuk perhatian pemerintah, kata Adde Rosi, diwujudkan dengan cara membangun padepokan silat sebagai fasilitas pelatihan peguron.

“Mudah-mudahan (padepokan silat yang akan dibangun Pemprov Banten) nenjadi sarana untuk silaturahmi, berkumpul, mengasah kemampuan bela diri dan menanamkan budaya Banten kepada generasi muda,” harapnya.

Bentuk perhatian lain pemerintah terhadap seni dan kebudayaaan yaitu ditunjukkan bahwa pada 2018 akan dibuat Raperda terkait kebudayaan di Provinsi Banten yang di dalamnya memuat kesenian pencak silat.

Ketua Panitia acara Milad ke-66 Kesti TTKKDH, Deden Apriandi mengatakan, TTKKDH memiliki anggota di seluruh Indonesia. Di Banten sendiri, TTKKDH nempunyai anggota lebih dari 10 ribu orang.

“Jika melihat sejarah, Pandeglang jadi daerah paling banyak penyebaran Kesti TTKKDH,” kata Deden yang merupakan Sekjen Kesti TTKKDH ini.

Ketua Umum Kesti TTKKDH, Maman Rijal mengatakan, organisasi yang terkenal dengan aliran silat Tjimande ini sudah berusia lebih dari setengah abad.

“TTKKDH merupakan sebuah keluarga besar yang harus dijaga keutuhannya, kebersamaan dan silaturahminya,” pinta pria yang biasa disapa Haji Maman Rijal

Usai acara, Adde Rosi bersama Kapolda Banten Brigjen Listyo Prabowo dan Bupati Pandeglang Irna Narulita menyerahkan bantuan 5 set alat musik kendang dari Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Banten yang dipergunakan untuk pertunjukan silat TTKKDH.( bgn/red)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *