Haluan Banten – Memasuki puncak musim hujan yang jatuh pada Bulan Februari, tentu cuaca ekstrem yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Pandeglang harus diwaspadai. Tidak hanya berpotensi mengakibatkan bencana alam, namun juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang Didi Mulyadi mengatakan, memasuki puncak musim hujan, Dinas Kesehatan Pandeglang antisipasi penyakit gatal-gatal, diare dan Demam Berdarah.
“Untuk mengantisipasi hal itu, Dinkes telah melakukan penyuluhan ke berbagai elemen masyarakat. Kemudian tim medis juga sudah disiagakan, termasuk mengaktifkan seluruh Puskesmas yang berjumlah 36 unit sebagai posko terpadu,” ujarnya.
Ia menambahkan, Demam Berdarah merupakan penyakit yang paling dikhawatirkan menyebar pasca cuaca ekstrem berlangsung. Genangan air usai diguyur hujan deras seringkali tidak dibersihkan oleh masyarakat, sehingga menyebabkan bibit penyakit lebih cepat menyebar. Selain DBD, Didi juga menyebutkan bahwa beberapa penyakit lain juga perlu diantisipasi ketika berakhirnya musim hujan. Diantaranya yakni Diare dan Gatal.
“Disejumlah daerah, keluhan penyakit gatal mulai mencuat meski jumlahnya belum begitu mengkhawatirkan. Akan tetapi jika tidak diantisipasi dengan baik, maka penyakit gatal bisa mengganggu aktivitas,” tuturnya.
Adapun sejak awal tahun 2018, penyakit yang paling banyak dikeluhkan didominasi penyakit Influenza. Akan tetapi, penyakit itu bukan dampak dari musim hujan yang kini sedang berlangsung.
“Selama tahun 2018 penyakit yang paling banyak dikeluhkan influenza. Namun penyakit itu terjadi tidak hanya saat musim hujan, tetapi sepanjang tahun sering terjadi,” tutupnya.(Yusuf)