Gubernur Banten : Kerja itu Ibadah

Haluan Banten – Kalau selama ini banyak yang menganggap dan bertanya saya Gubernur dalam jangka waktu satu tahun ini sudah mengerjakan apa saja, saya belum bisa jawab secara detail, karena tidak semudah yang diduga oleh orang-orang selama ini. Karena secara bersama-sama saya perlu merubah dan membangun paradigma (cara pandang orang terhadap lingkungannya dalam berpikir dan bersikap), mindset para pegawai, sumber daya lainnya, menata system  dan kondisi lainnya yang perlu ada perubahan bersama-sama dengan gerak pembangunan lainnya baik fisik maupun non fisik. “Membangun Banten ini tidak bisa simsalabim langsung berubah”.

Hal ini disampaikan Gubernur Banten saat memberikan sambutan dalam acara Istighosah, yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan MTQ ke 15 tingkat Provinsi Banten, dimana tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan Pawai Ta’ruf namun tahun ini digelar istighosah yang dipusatkan di Masjid Raya Al Bantani KP3B, Serang Prov Banten, pada hari Senin (16/04). Selain Istighosah, jamaah juga diajak khataman Al Qur’an Juzz 30, dan Shalat Dhuha berjamaah dan berdzikir bersama dengan imam dan dipimpin langsung oleh  dengan Imam Abuya Muhtadi. Istighosah ini dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Ranta Suharta, seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, serta ribuan Aparatus Sipil Negara (ASN), para ulama dan santri.

Selanjutnya Gubernur mengatakan, jika saat ini banyak orang yang stress itu bukan hanya karena penyakit darah tinggi saja, bisa saja stress diakibatkan macet, atau karena banyak keinginan tapi belum tercapai, sehingga pusing sendiri. Ada juga yang stress karena tidak dilantik, dan itu kadarnya berbagai macam, ada yang minimal dan maksimal, dan semua itu bagaimana hati kita menanganinya. Kalau dokter menyarankan cara-cara medis,  tapi kalau Rasulullah menyarankan jika kita emosi dan stres untuk wudhu, shalat dan perbanyak berzikir. “Jadi kalau ingin sehat bebaskan pikiran yang menekan diri kita sendiri, sambil doa dan dzikir, kebiasaan saya selalu membaca hasbunallah wani’mal wakiil, ni mal maula waniman nasiir”. Ujar Gubernur, seraya mengajak dan memimpin jamaah yang rata-rata para pegawai Pemprov untuk berszikir.

Karena itu, menurut Gubernur, pada kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tahun 2018 ini, pihaknya mengagendakan istighosah sebagai penawar stress yang sering alam dan untuk mensyukuri segala sesuatu yang telah diperoleh. “Dalam menjalani kehidupan kita harus tetap dalam kesabaran dan penuh rasa syukur,” tanda Gubernur.

Gubernur juga mengingatkan agar para pegawai kerap bershodaqoh dan perlu menata hati kita sendiri, kalau ada yang mengkritisi, gubernur mengaku menjadikannya sebagai obat dan untuk membangun perbaikan pada diri sendiri. “Walaupun Tunjangan belum naik, kita tetap bersyukur dan tetap rajin shodaqoh. Jangan banyak mengeluh, Kerja itu ibadah, tanamkan itu. Sehingga selain bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, kita tidak mudah putus asa.”

Kegiatan semacam istighosah ini perlu dan harus diikuti oleh para pegawai Pemprov. “Yang ikhlas ikuti acara istighosah ini, semua dari diri kita masing-masing. jangan hanya karena ngejar absennya aja.” Setelah tadi kita sama-sama membaca Al Qur’an 1 juzz, Nanti malam ikuti pembukaan dan kegiatan MTQ, agar hati segar, daripada ke Mall.” Disampaikan oleh: (Kepala Bidang Aplikasi Informatika Dan Komunikasi Publik Drs. H. Amal Herawan BUDHI, MM., M.Pd.) Adv Bangun.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *