Cisoka (HaluanBanten),-
Masyarakat di ajak mengenal anak Dyslexia atau ganguan baca tulis yang terjadi pada anak dalam kegiatan TMMD non fisik tahun anggaran 2018 Kodim 0510/Trs. Ajakan tersebut disampaikan oleh pembawa materi Triana Sari, Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara di Aula Kecamatan Balaraja Koramil 06/Trs, Jumat (13/7/2018).
Menurut Triana, ciri-cirinya adalah anak-anak tersebut susah membaca dan susah memahami huruf-huruf, atau bahkan sering terbalik-balik dalam berbicara, dan kosa kata yang digunakannya terkadang baku, itulah yang disebut anak yang Dyslexia.
Dyslexia merupakan kesulitan atau ketidakmampuan ketika membaca atau mengucapkan, mengeja kata dengan akurat, jelas dan fasih. Namun anak-anak yang mengalami hal seperti itu, biasanya Inteletigency Qoertient (IQ) nya di atas rata-rata,” jelas Triyana Sari Mahasiswi Fakultas Kedokteran saat memberikan materi di TMMD ke-102.
Lebih lanjut Triyana Sari menjelaskan, untuk itu kita harus mengetahui dan memahami. Karena, biasanya anak dyslexia sulit konsentrasi saat belajar, kesulitan berbahasa di usia dini, kesulitan membaca, mengeja dan menulis saat sekolah usia sekolah dasar, juga kesulitan yang nyata dalam berhitung, terutama soal cerita matematika, anak yang mengalami hal tersebut bukanlah bodoh, tapi cerdas hanya belum diintervensi dengan tepat.
“Untuk itu kita harus berterimakasih kepada TNI yang menyelenggarakan TMMD non fisik ini, masyarakat dapat mengenal gangguan baca tulis yang terjadi pada anak kita, saudara kita bahkan adik kita,” katanya.
Dalam kegitan TMMD non fisik di buka oleh Danramil 06/Trs Kapten Arh Sihotang yang di ikuti sekitar 55 orang terdiri dari Masyarakat 35 orang dan pelajar tingkat SMU sebanyak 20 orang.(nen)