Begini Kata Kabidhumas Polda Banten Tentang Penerapan PSBB dan Larangan Mudik

Banten – Menyikapi pandemi Covid-19 di Banten, Kepolisian Daerah (Polda) Banten dan Korem 064/MY intens melakukan berbagai upaya preemtif, preventif dan edukatif kepada masyarakat sebagai upaya percepatan penanganan Covid-19.

Hal ini dapat dilihat dari pemberlakuan PSBB di Tangerang Raya, adanya pos imbangan PSBB Polres Serang, pos-pos check point yang dilakukan oleh Polres Serang Kota, Polres Lebak di wilayah perbatasan-perbatasan hingga adanya kegiatan penyekatan dan pengamanan oleh Polres Cilegon di sepanjang jalur menuju Merak.

Kapolda Banten Irjen Pol Agung Sabar Santoso melalui Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi menjelaskan bahwa semua upaya yang dilakukan dilakukan Polri ini adalah bentuk peduli Polri kepada masyarakat.

“Selain menjaga keamanan, peran komunikasi Polri dan TNI juga diperlukan dalam mensosialisasikan kebijakan penanganan wabah virus corona pemerintah kepada masyarakat. Seperti kebijakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pelarangan mudik, penerapan physical distancing dan upaya pencegahannya,” ucap Edy Sumardi.

Menurut Edy Sumardi, peran Kepolisian di masa pandemi ini cukup besar, karena Kepolisian bersentuhan langsung dengan masyarakat dan masyarakat cenderung lebih patuh terhadap sebuah aturan atau kebijakan apabila aparat keamanan atau penegak hukum yang menyampaikan.

“PSBB tidak efektif ketika Polri tidak melakukan komunikasi sosial kepada masyarakat. Oleh karena itu perlu sekali strategi komunikasi yang profesional yang efektif yang dapat diterima masyarakat,” kata Edy Sumardi.

Edy Sumardi kembali menjelaskan bahwa virus Corona (Covid-19) ini virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Dan virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui karena penularan virus ini bisa dikatakan cukup cepat.

Gejala awal infeksi virus Corona ini bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona. Dan ada juga yang tidak menimbulkan gejala.

“Karena peduli akan keselamatan nyawa dan kesehatan masyarakat, maka kami tak bosan untuk memberikan himbauan, sosialisasi dan edukasi tentang bahaya virus Corona,” kata Edy Sumardi.

Lanjut Edy Sumardi, “Terkait penerapan PSBB dan larangan mudik yang dilakukan oleh pemerintah tentu dengan maksud dan tujuan yang baik, yaitu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia pada umumnya dan di Banten khususnya. Agar tidak ada lagi masyarakat yang terinfeksi ataupun terpapar Covid-19”.

Terakhir Edy Sumardi mengajak seluruh masyarakat Banten untuk mentaati dan menjalankan serta mendukung kebijakan pemerintah.

“Kepada seluruh masyarakat Banten, saya menghimbau untuk tidak mudik di masa pandemi Covid-19 ini. Ayo…Sayangi diri anda, sayangi keluarga anda. Hindari kerumunan massa, selalu gunakan masker jika keluar rumah, tingkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi dan olahraga, perhatikan physical distancing,” tutup Edy Sumardi.

Jasa Pembuatan Website

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: