Haluan Banten, Pandeglang – Ribuan masyarakat Pandeglang memadati Alun-alun Pandeglang untuk mengikuti festival salawat dalam rangka memperingati tahun baru islam 1439 hijriah. Selain itu, kegiatan ini juga sekaligus memperingati hari santri nasional yang jatuh pada 22 oktober 2017.
Kegiatan diawali dengan pertunjukan marawis dan pembacaan salawat dari pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Pandeglang kemudian disela-selah marawis, pihak panitia membacakan pantun untuk menghibur masyarakat. Dan selanjutnya dilakukan pembacaan doa oleh Tokoh Ulama Banten Abuya Muhtadi, (20/10/2017).
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, pihaknya mengaku Pemerintah Kabupaten Pandeglang belum mampu melayani masyarakat dengan maksimal. Untuk itu, selaku Bupati, Irna menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat.
“Saya selaku pemimpin ada kelemahan, pembangunan belum merata. Mohon kesabarannya, pembangunan terus dilakukan terutama di wilayah selatan Pandeglang,” ujarnya.
Ia berharap, seluruh masyarakat memberikan dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang, baik melalui doa, salawat maupun zikir. “Kami butuh zikir, salawat, dan kebersamaan agar kami amanah memimpin Pandeglang,” sambungnya.
Lebih lanjut mantan anggota DPR RI itu menambahkan, kemajuan Pandeglang tidak lepas dari campur tangan para santri dan ulama. Untuk itu, keberadaan ulama tidak akan dilupakan.
“Majunya Pandeglang, berdirinya Pandeglang karena santri. Kami tidak akan lupa para ulama. Jangan sampai kemajuan Pandeglang, marwahnya Pandeglang sebagai Kota Santri Seribu Ulama jadi hilang, tutup Irna.
Kegiatan dihadiri oleh Anggota DPR RI Dimyati Natakusumah, Sekretaris Daerah Fery Hasanhdin, Ketua MUI Pandeglang Hamdi Ma’ani, dan salawat akan dipimpin oleh pimpinan majelis zikir dan salatuannabi Habib Al Hamid Al Athos.(miy)