Pandeglang, (haluanbanten.co.id) – Imunisasi serentak terkait Difteri Kementerian Kesehatan yang dilakukan di Banten ternyata tidak sepenuhnya dilakukan di Banten karena Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu wilayah yang belum mendapat giliran imunisasi tahun 2017 ini, hal ini dikarenakan Pandeglang mendapat jatah tahap 2 yang akan diselenggarakan pada awal tahun 2018 mendatang.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang Yangto mengaku prihatin terhadap masyarakat yang terjangkit Difteri. Untuk itu, pihaknya akan melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
“Kami juga ikut prihatin kepada masyarakat yang terkena Difteri dan kami nanti akan melakukan ikhtiar, upaya-upaya dengan Dinas Kesehatan untuk melihat dan juga melakukan tindakan-tindakan preventif termasuk kalau pencegahan dan juga tindakan-tindakan pengobatan bagi yang terkena,” ujarnya, Kamis, (14/12/2017).
Lebih lanjut Yangto menambahkan, pada masa reses nanti yang dimulai pada 20 Desember 2017, pihaknya akan memanfaatkan momen tersebut melakukan sosialisasi pencegahan di masyarakat.
“Kita memang belum turun ke masyarakat, tapi sebentar lagi tanggal 20 kita masa reses dan kami juga akan memanfaatkan momen itu untuk melakukan sosialisasi pencegahan, termasuk kita koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang Didi Mulyadi mengatakan, penderita Difteri di Pandeglang tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Saketi, Menes, Kaduhejo, Pulosari, dan Cikeudal.
“Akan tetapi, kasus paling banyak ditemukan di Kecamatan Saketi,” sambungnya. (MIY)