Staf Ahli Bupati: Batik Pandeglang Harus Mampu Bersaing

Haluan Pandeglang  – Perkembangan batik di seluruh wilayah Nusantara paska pengakuan UNESCO tanggal 2 Oktober 2009 yang menyatakan bahwa Batik Indonesia Sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

Atas dasar hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Pandeglang menggelar seminar Pengembangan Potensi Industri Batik Kabupaten Pandeglang Tahun Anggaran 2017.

Staf Ahli Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Cecep Juanda mengatakan, diharapkan batik tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi sehingga mampu membuat batik di Pandeglang murah, berkualitas dan mudah bersaing.

“Mudah-mudahan batik ini tidak hanya meningkatkan keterampilan. Bisa dibayangkan Batik ini penggerak ekonomi, bisa dikategorikan manufaktur,” ujarnya disela-sela kegiatan, Jumat sore, (22/12/2017).

Ditempat yang sama, Agus Haerudin selaku narasumber menuturkan bahwa Batik adalah kerajinan tangan sebagai hasil pewarnaan secara perintangan menggunakan malam (lilin batik) panas sebagai perintang warna dengan alat utama pelekat lilin batik berupa cantingan tulis dan atau canting cap yang membentuk corak tertentu yang memiliki makna.

“Dengan kata lain Batik lebih ke pada proses, yakni pelekatan lilin batik,” imbuhnya.

Ia menambahkan, potensi ornamen Batik khas Pandeglang diantaranya potensi sumber daya alam, potensi hasil perkebunan, perkebunan, wisata dan lain-lain.

“Potensi ini banyak, mengalahkan Kabupaten Lebak. Potensi inilah yang bisa kita aplikasikan ornamen batik yang nantinya menjadi khas Pandeglang dari sisi motif,” beber perwakilan Tim Desain Akasia Yogyakarta itu.(yusuf)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *