Pengunjung dan wisatawan mancanegara berswafoto di depan singgasana Sultan Deli di Istana
Maimun, Medan, Sumatera Utara, Senin (16/9/2024). Istana yang dibangun Sultan Ma?moen Al –
Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 dengan desain arsitektur gaya Islam, Spanyol, India, dan
Italia tersebut menjadi salah satu tujuan wisata favorit yang sering dikunjungi atlet dan official
selama gelaran PON XXI Aceh-Sumut. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/nz
Banda Aceh, 17 September 2024 (haluanbanten.co.id)Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara 2024
tak hanya menjadi ajang prestasi bagi para atlet terbaik Indonesia, tetapi juga menjadi momentum
strategis bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di dua provinsi tuan rumah untuk
menunjukkan kekayaan pariwisata, kuliner, dan produk lokal unggulan.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, T. Hendra Faisal,
menegaskan bahwa PON XXI telah melibatkan para pelaku UMKM secara aktif melalui berbagai side
event di beberapa kabupaten dan kota di Aceh.
“Kami tidak hanya menampilkan pertandingan olahraga, tetapi juga menyelenggarakan paket-paket
wisata yang diharapkan dapat menarik wisatawan lokal dan mancanegara,” ungkap Hendra di
Media Center PON XXI Wilayah Banda Aceh, Selasa (17/9/2024).
Sejak Agustus, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh telah meluncurkan buku panduan event and
tourism yang memuat informasi lengkap tentang kegiatan pariwisata dan atraksi lokal selama PON.
Buku ini dapat diunduh oleh masyarakat dan wisatawan, serta dicetak dalam jumlah terbatas.
“Panduan ini memudahkan para wisatawan menemukan atraksi yang menarik selama PON XXI
berlangsung,” tambah Hendra.
Dukungan penuh untuk UMKM ditunjukkan dengan pelibatan mereka dalam pameran pariwisata di
Kota Medan pada 3–4 Agustus 2024. Acara ini melibatkan asosiasi travel dan para pelaku UMKM
Aceh, yang memperkenalkan paket wisata unggulan ke seluruh peserta dan pengunjung pameran.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Aceh siap menyambut para tamu PON XXI, dengan menawarkan
berbagai pengalaman wisata yang tak terlupakan,” jelasnya.
Tidak hanya di Medan, Hendra juga mengungkapkan bahwa 10 kabupaten dan kota yang menjadi
tuan rumah cabang olahraga PON menyelenggarakan side event yang turut mempromosikan
pariwisata, budaya, dan kuliner lokal. Salah satu contohnya adalah kegiatan “Pesona Pesisir Timur”
yang digelar di Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Langsa.
Selain itu, Aceh Tengah juga mempersiapkan wisata edukasi berupa tur kebun kopi, yang
memungkinkan pengunjung untuk belajar menanam kopi hingga mencicipinya langsung di lokasi.
Sementara itu, Banda Aceh menjadi tuan rumah PON Expo XXI 2024 di Lapangan Blang Padang,
yang berlangsung dari 10–18 September 2024. Expo ini melibatkan lebih dari 240 pelaku UMKM
yang memamerkan produk lokal, termasuk aneka kuliner khas Aceh, kerajinan songkok, hingga
anyaman bambu.
Hendra menegaskan bahwa penyelenggaraan PON XXI memberikan dampak ekonomi yang positif
bagi Provinsi Aceh. “Hotel-hotel penuh, transportasi dan rumah makan juga ramai dikunjungi. Ini
merupakan dampak langsung dari acara ini yang turut menggerakkan roda perekonomian lokal,”
ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat Aceh untuk mengedepankan semangat Peumulia Jamee, tradisi
Aceh dalam memuliakan tamu, dengan memberikan layanan terbaik kepada seluruh atlet dan
ofisial PON XXI.
PON XXI Aceh-Sumut 2024 diharapkan bukan hanya sukses dari segi olahraga, tetapi juga mampu
mengangkat potensi pariwisata dan UMKM lokal, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
perekonomian dan memperkenalkan budaya Aceh kepada dunia. (TR/Elvira Inda Sari).