Tingkatkan Produksi Susu, Swasta Gandeng Peternak Lokal

Haluan Banten – Pemerintah terus mendorong kerja sama swasta dengan peternak sapi perah lokal untuk menopang pertumbuhan produksi susu nasional. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan susu nasional.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan, pemerintah mendorong pertumbuhan produksi susu nasional dengan cara mendorong pelaku usaha atau industri pengolahan susu untuk membangun kemitraan dengan peternak sapi perah lokal.

Upaya pemerintah itu disambut positif oleh kalangan industri pengolahan susu (IPS). Saat ini, sejumlah perusahaan tengah gencar mengadakan program kemitraan dengan peternak lokal di Indonesia.

Salah satunya adalah Frisian Flag Indonesia melalui Program Farmer2Farmer. Program Farmer2Farmer sudah digagas sejak 2013.

Program ini dianggap cukup berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah lokal. Pendapatan peternak sapi perah lokal yang dibina dalam program F2F tersebut meningkat sekitar 20 persen.

Direktur Operasional Frisian Flag Jan Wagenaar, menyatakan materi pelatihan bagi peternak meliputi pemberian pakan hewan, pemeliharaan anak sapi, praktik pemerahan susu yang higienis, perawatan mesin pemerah susu, serta pelatihan mendesain kandang ternak yang sesuai.

“Setelah diberikan pelatihan, kami juga ikut memantau dan mendampingi para peternak ketika mempraktikannya di lapangan,” kata Wagenaar dalam keterangannya, Jumat (28/7/2017).

Frisian Flag juga siap berpartisipasi dalam upaya pemerintah meningkatkan produksi susu nasional yang masih belum mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan konsumsi nasional.

Fakta di lapangan mendorong Frisian Flag untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam upaya penyediaan suplai susu melalui program Farmer2Farmer.

Program Farmer2Farmer terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah lokal binaan setelah para peternak ini menerapkan tata kelola dan tata laksana peternakan yang baik.

“Pelatihan yang kami berikan kepada mereka selama beberapa tahun terakhir ini menunjukkan hasil yang positif terhadap tingkat kesejahteraan mereka,” kata Wagenaar.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, kebutuhan konsumsi susu nasional pada 2016 mencapai 4,45 ton susu segar.

Kebutuhan susu meningkat sekitar 5 persen setiap tahun. Jika dihitung berdasarkan konsumsi per kapita, kebutuhan rata-rata setiap orang mencapai 17,2 kilogram per tahun.

Dari kebutuhan susu tersebut, hanya 19 persen atau 852.000 ton susu dari total kebutuhan yang dapat dipenuhi produsen dalam negeri.

Kemudian, sebanyak 81 persen atau 3,59 juta ton sisa kebutuhan susu harus dipenuhi dengan mengandalkan impor dalam bentuk skim milk powder, whole milk powder, angydrous milk fat, butter milk powder, keju,butter, dan sebagainya.(irna)

 

 

Sumber : Kompas.com

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan